Daruma Jepang Adalah

Kuil Katsuo-ji (Osaka)

Terletak di pegunungan di utara Osaka, Kuil Katsuo-ji didirikan pada tahun 727 pada zaman Nara. Sejarah panjangnya yang luar biasa dapat Anda rasakan ketika berjalan melewati halaman kuno kuil. Meskipun Daruma diperkenalkan jauh kemudian dalam sejarah kuil, Katsuo-ji telah dikenal sejak awal sebagai tempat untuk menerima keberuntungan kemenangan, sesuai karakter kanji 勝 (kemenangan) pada namanya. Selama bertahun-tahun, banyak tokoh penting, termasuk jenderal militer samurai, mengunjungi kuil ini untuk berdoa memohon kemenangan dalam pertempuran dan hal lainnya.

Setelah Daruma diciptakan, boneka itu akhirnya menjadi salah satu simbol kuil yang melambangkan kemenangan atas perjuangan seseorang untuk mencapai tujuan. Kini, Anda dapat menemukan boneka-boneka Daruma yang berdesakan di setiap sudut kuil, menciptakan tempat berfoto yang indah.

Bentuk bulat, simbol semangat dan pantang menyerah

Boneka Daruma melambangkan meditasi Bodhidharma dan bentuknya yang bulat juga menunjukkan keuletan atau pantang menyerah.

Meski boneka Daruma baru diciptakan di Jepang pada abad ke-18, asal-usul Daruma berkaitan dengan perjalanan Bodhidharma.

Menurut legenda, Bodhidharma mendapat pencerahan setelah bertapa menghadap dinding selama sembilan tahun.

Konon, ketika menjalani ritual itu, Bodhidharma kehilangan anggota tubuhnya, dan dari peristiwa itulah boneka Daruma dibuat dalam bentuk tanpa anggota tubuh.

Desain Daruma, yang dibuat khusus agar tetap berdiri atau bangun kembali meskipun terjatuh, menggambarkan kegigihan atau keuletan Bodhidharma.

Karakter Daruma itu serupa halnya dengan pepatah Jepang yang berbunyi, "Nana korobi nana yaoki" atau "tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit".

Baca juga: Sejarah Chanoyu, Upacara Minum Teh di Jepang

Bentuk alis, simbol umur panjang

Boneka Daruma tidak memiliki kelopak mata, tetapi mempunyai alis berbentuk seperti burung bangau. Adapun kumisnya terlihat seperti cangkang kura-kura.

Di Jepang, pepatah mengatakan bahwa burung bangau hidup 1.000 tahun dan kura-kura hidup 10.000 tahun

Burung bangau dan kura-kura merupakan representasi panjang umur dan kebahagiaan.

Bentuk bulat, simbol semangat dan pantang menyerah

Boneka Daruma melambangkan meditasi Bodhidharma dan bentuknya yang bulat juga menunjukkan keuletan atau pantang menyerah.

Meski boneka Daruma baru diciptakan di Jepang pada abad ke-18, asal-usul Daruma berkaitan dengan perjalanan Bodhidharma.

Menurut legenda, Bodhidharma mendapat pencerahan setelah bertapa menghadap dinding selama sembilan tahun.

Konon, ketika menjalani ritual itu, Bodhidharma kehilangan anggota tubuhnya, dan dari peristiwa itulah boneka Daruma dibuat dalam bentuk tanpa anggota tubuh.

Desain Daruma, yang dibuat khusus agar tetap berdiri atau bangun kembali meskipun terjatuh, menggambarkan kegigihan atau keuletan Bodhidharma.

Karakter Daruma itu serupa halnya dengan pepatah Jepang yang berbunyi, "Nana korobi nana yaoki" atau "tujuh kali jatuh, delapan kali bangkit".

Baca juga: Sejarah Chanoyu, Upacara Minum Teh di Jepang

Kuil Shorinzan Daruma-ji (Takasaki)

Dibangun pada tahun 1697, Kuil Shorinzan Daruma-ji terletak di Takasaki, Gunma, prefektur yang menyumbang 80% produksi Daruma di Jepang. Di halaman kuil, Anda dapat menemukan daruma dengan beragam ukuran, terselip di setiap sudut dan celah kuil dan bangunannya. Jika Anda datang ke sini, pastikan Anda tidak melewatkan museum Daruma yang memajang koleksi boneka dengan desain unik yang biasanya tidak terlihat.

Bagi yang ingin membeli jimat keberuntungan untuk dibawa pulang, Shorinzan Daruma-ji menawarkan banyak pilihan. Mulai dari patung besar hingga jimat kecil yang bisa disimpan di saku Anda. Tidak hanya itu, Kuil Shorinzan Daruma-ji juga menyelanggarakan pasar boneka setiap tahun pada tanggal 6 dan 7 Januari, yang menampilkan deretan boneka untuk Anda beli.

Mata hitam sebagai simbol harapan

Biasanya boneka Daruma dijual dengan kedua belah mata masih dalam keadaan kosong atau belum diberi warna.

KOMPAS.com - Boneka Daruma merupakan salah satu hasil kerajinan tangan tradisional yang populer di Jepang.

Oleh masyarakat Jepang, boneka Daruma diyakini sebagai simbol keberuntungan dan pembawa nasib baik.

Boneka ini terbuat dari bubur kertas dengan ciri khas warna merah menyala dan berbentuk bulat, tanpa anggota tubuh seperti tangan maupun kaki.

Bagian dasar Daruma diberi pemberat, agar boneka ini tetap berdiri meskipun terjatuh.

Arti Daruma dalam bahasa Jepang adalah Bodhidharma, yakni seorang biksu terkenal dari India yang melakukan perjalanan ke Asia Timur untuk mengajarkan agama Buddha dan dikenal sebagai pendiri Buddha Zen.

Orang yang membeli boneka Daruma pada umumnya memiliki harapan atas sesuatu, dan ingin permohonannya dikabulkan.

Penamaan dan bentuk Daruma memiliki makna atau filosofi yang dalam.

Berikut ini filosofi boneka Daruma.

Baca juga: Matryoshka, Boneka Kayu Ikon Rusia

Kuil Hourinji (Daruma-dera) (Kyoto)

Terletak di Kyoto utara, Kuil Hourinji lebih dikenal oleh penduduk setempat dengan nama "Daruma-dera" (Kuil Daruma) karena menyimpan koleksi boneka Daruma yang begitu banyak. Meskipun aula utama kuil dibangun pada tahun 1718, aula yang berisi koleksi Daruma baru dibangun di tahun 1945 dari hasil donasi para pengunjung kuil. Seiring berjalannya waktu, koleksi Daruma di sini telah mencapai lebih dari 8.000 boneka, termasuk karya mengesankan dengan wajah asli Bodhidharma seperti yang ditunjukkan foto di atas.

Berhati-hatilah saat Anda merencanakan kunjungan ke kuil. Ada kuil lain di Arashiyama, Kyoto, dengan nama Hourinji, dan itulah yang akan muncul jika Anda melakukan pencarian di Google.

Desain Boneka Daruma dan Simbolnya

Boneka Daruma penuh dengan simbolisme. Segala sesuatu mulai dari bentuk hingga warnanya menunjukkan keterkaitan mistis atau keberuntungan bagi pemiliknya.

Boneka Daruma merupakan bagian dari garis keturunan mainan Jepang "okigari", yang berarti "bangun". Tidak peduli seberapa keras Anda mendorong, boneka itu akan selalu berdiri tegak kembali karena bagian bawahnya yang berbentuk bulat dan pusat gravitasi yang rendah. Ini melambangkan kesuksesan dan tekad untuk berhasil, serta mewujudkan pepatah Jepang yang berbunyi "nana korobi ya oki". Artinya, "jatuh tujuh kali, berdiri delapan kali".

Secara tradisi, boneka Daruma dicat dengan warna merah cerah. Mengingatkan kembali pada Bodhidharma dan biksu Buddha yang mengenakan jubah dengan warna yang sama. Merah juga merupakan warna keberuntungan serta berperan sebagai simbol kesuksesan dan tekad yang dibangun dalam bentuk Daruma.

Baru-baru ini, berbagai warna lain juga mulai dikembangkan, masing-masing dengan keunikan dan keberuntungannya sendiri seperti yang tertulis di bawah:

Seperti disebutkan sebelumnya, wajah boneka Daruma menggambarkan figur Boddhidharma. Janggut di wajah yang berantakan dan tidak terawat adalah hasil dedikasi pertapaannya sebagai seorang biksu. Namun, melewati waktu berabad-abad simbolisme lain juga telah ditambahkan.

Alis besar dan tidak teratur digambar menyerupai bangau, hewan yang dianggap beruntung dan dipuja karena berumur panjang. Begitu pula dengan kumisnya, digambar sedemikian rupa untuk memunculkan citra kura-kura, hewan dalam mitologi Jepang lainnya yang dihormati karena berumur panjang.

Kedua simbol ini ditulis di badan boneka Daruma dengan huruf kanji besar. Ada berbagai kanji berbeda yang dapat Anda temukan di boneka Daruma, dan setiap kanji tersebut memiliki kegunaan dan keberuntungan tersendiri. Biasanya antara mengandung harapan kebahagiaan atau kemenangan, atau untuk mengenang toko / kota tempat Daruma dibeli.

Boneka yang Dibuat Berdasakan Sosok Biksu - Kisah di Balik Daruma

Boneka Daruma terinspirasi dari Bodhidharma, seorang biksu Buddha yang hidup pada abad ke-5 atau ke-6. Kisahnya cukup legendaris, tetapi tidak ada banyak informasi konkret tentangnya. Namun, satu hal yang pasti, Bodhidharma tersebut bukan berasal dari Cina. Ia pindah ke sana dari suatu tempat di barat, kemungkinan Asia tengah atau India. Ia kemudian menghabiskan hidupnya sebagai misionaris ajaran Buddha dan dikabarkan menjadi orang pertama yang membawa agama Buddha ke Cina. Setelah kematian sang Bodhidharma, ajarannya terus menyebar sampai ke Jepang yang kini dikenal dengan Zen Buddhisme.

Boneka Daruma dibuat dari figur Bodhidharma legendaris ini dengan mengambil beberapa ciri khasnya. Ia dikatakan memiliki mata besar dan janggut yang sangat tebal. Keduanya digambarkan secara berlebihan pada boneka Daruma sehingga memberikan tampilan yang khas.

Tubuh tanpa kaki boneka juga dapat dikaitkan dengan kisah legendaris Bodhidharma. Di titik tertentu dalam hidupnya, Bodhidharma konon tinggal di gua selama 9 tahun untuk bermeditasi. Selama itu, ia hanya menatap dinding, menolak berbicara dengan siapa pun atau melakukan apa pun sehingga kakinya berhenti berkembang karena jarang digunakan. Itulah mengapa boneka Daruma tidak mempunyai tubuh bagian bawah, dan menjadi simbol keberuntungan dari tekad dan pencapaian tujuan.

Shutterstock/YUMIK Boneka Daruma warna pink dan emas.Arti warna Daruma

Boneka Daruma warna pink dan emas.

Boneka Daruma tradisional berwarna merah cerah, yang melambangkan keberuntungan dan rezeki. Namun sekarang ini, Daruma dapat ditemukan dalam berbagai macam warna.

Berikut ini arti warna Daruma.

Baca juga: Sejarah Shogun Jepang

Boneka Daruma mulai marak digunakan sebagai simbol keberuntungan pada abad ke-19, tepatnya ketika Jepang bangkit dari keterpurukannya menjadi negara industri.

Di zaman sekarang, boneka Daruma umumnya dibeli pada saat tahun baru, baik untuk kepentingan pribadi maupun bisnis.

Daruma ditaruh di rumah dengan harapan penghuninya akan bahagia selama setahun penuh.

Boneka Daruma juga mudah ditemukan di berbagai perusahaan, kantor publik, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan, dengan harapan dapat terpenuhinya harapan dan bisnis yang makmur.

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak souvenir unik yang bisa kamu bawa pulang saat liburan dari Jepang.

Satu di antaranya adalah boneka Daruma.

Daruma adalah boneka yang diyakini sebagai pembawa keberuntungan di Jepang.

Secara tradisional, warna Daruma dominan merah dan bentuk tradisionalnya terinspirasi dari seorang biarawan Budha, Bodhidharma yang mendirikan ajaran Zen.

Diperkirakan, Bodhidharma hidup pada abad ke-5 hingga ke-6 Masehi.

Menurut legenda, Bodhidharma bermeditasi selama sembilan tahun dengan mata terbuka dan menatap dinding terus menerus.

Keteguhannya untuk mencapai pencerahan sangat kuat, sampai-sampai kaki, tangan, dan tubuhnya merosot dan menghilang/lumpuh.

Inilah mengapa bentuk Daruma juga bundar, tanpa tangan maupun kaki.

Namun, semangatnya yang tak gentar tetap ada.

Warna Daruma kebanyakan adalah merah, karena Bodhidharma diyakini mengenakan jubah berwarna merah.

TRIBUNNEWS.COM - Ada banyak souvenir unik yang bisa kamu bawa pulang saat liburan dari Jepang.

Satu di antaranya adalah boneka Daruma.

Daruma adalah boneka yang diyakini sebagai pembawa keberuntungan di Jepang.

Secara tradisional, warna Daruma dominan merah dan bentuk tradisionalnya terinspirasi dari seorang biarawan Budha, Bodhidharma yang mendirikan ajaran Zen.

Diperkirakan, Bodhidharma hidup pada abad ke-5 hingga ke-6 Masehi.

Menurut legenda, Bodhidharma bermeditasi selama sembilan tahun dengan mata terbuka dan menatap dinding terus menerus.

Keteguhannya untuk mencapai pencerahan sangat kuat, sampai-sampai kaki, tangan, dan tubuhnya merosot dan menghilang/lumpuh.

Inilah mengapa bentuk Daruma juga bundar, tanpa tangan maupun kaki.

Namun, semangatnya yang tak gentar tetap ada.

Warna Daruma kebanyakan adalah merah, karena Bodhidharma diyakini mengenakan jubah berwarna merah.

HALAMAN SELANJUTNYA >>>>